Analisis pengaruh penggunaan batu dolomit sebagai substitusi agregat kasar dengan penambahan admixture terhadap kuat tekan beton
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Beton merupakan bahan bangunan penting yang memiliki karakteristik kekuatan tinggi, mudah dibentuk, serta tahan terhadap pengaruh lingkungan. Komponen utama dalam beton terdiri dari semen, air, agregat halus, dan agregat kasar. Salah satu material alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti agregat kasar adalah batu dolomit. Batu dolomit banyak dimanfaatkan di Indonesia, terutama dalam bidang industri dan pertanian dan memiliki potensi untuk digunakan dalam campuran beton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi batu dolomit sebagai agregat kasar serta penambahan bahan tambah admixture (Sikacim Concrete Additive) terhadap kuat tekan beton. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan membuat benda uji berbentuk kubus berukuran 15 × 15 × 15 cm. Batu dolomit yang digunakan berukuran 1–2 cm dengan variasi persentase sebesar 20%, 40%, 60%, dan 80%, serta penambahan admixture sebesar 1%. Setiap variasi dibuat sebanyak tiga benda uji dan total keseluruhan benda uji adalah 54 buah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan batu dolomit dan penambahan admixture memberikan pengaruh terhadap kuat tekan beton. Nilai kuat tekan tertinggi diperoleh pada variasi 20% yaitu sebesar 20,88 MPa, dan 40% sebesar 19,43 MPa yang masih memenuhi standar mutu beton K-250 (20,75 MPa). Namun, pada variasi 60% dan 80%, kuat tekan menurun menjadi masing-masing 17,74 MPa dan 16,36 MPa, sehingga tidak memenuhi standar tersebut. Dengan demikian, substitusi dolomit hingga 40% masih dapat digunakan dalam campuran beton K-250 atau 20,75 Mpa.