Analisis Pengaruh Penambahan Cangkang Kelapa Terhadap Kuat Tekan Paving Sloof
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Paving sloof merupakan salah satu produk beton pracetak yang digunakan untuk perkerasan non-struktural, seperti trotoar, taman, dan area parkir. Inovasi dalam bidang konstruksi kini diarahkan pada pemanfaatan material alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Salah satu limbah organik yang berpotensi dimanfaatkan adalah cangkang kelapa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah menurunnya kualitas beton akibat penggunaan material substitusi yang tidak sesuai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan cangkang kelapa terhadap kuat tekan dan daya serap paving sloof serta menentukan batas maksimal penggunaannya agar mutu beton tetap sesuai standar K-175.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan mencampurkan cangkang kelapa sebagai substitusi sebagian agregat kasar dalam lima variasi, yaitu 0%, 10%, 15%, 20%, dan 30%. Bahan utama meliputi semen Portland tipe I, agregat halus dari Quarry Palembayan, agregat kasar dari Lareh Sago, air bersih, dan cangkang kelapa. Proses pencampuran dilakukan manual dan beton dirawat selama 28 hari. Pengujian dilakukan terhadap kuat tekan berdasarkan SNI 03-0691-1996 dan ASTM C33.Hasil menunjukkan kuat tekan tertinggi sebesar 17,57 MPa pada campuran 0%. Campuran 10% masih memenuhi standar K-175 dengan kuat tekan 17,49 MPa. Namun, penambahan di atas 10% menyebabkan penurunan kuat tekan dan peningkatan daya serap. Penelitian ini bermanfaat sebagai acuan penggunaan limbah organik pada beton ramah lingkungan.