Analisis Perbandingan Kuat Tekan paving sloof Menggunakan Quarry Palembayan dan Sicincin

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan membandingkan kekuatan tekan paving sloof yang diproduksi menggunakan agregat halus dari dua lokasi sumber material lokal yang berbeda, yakni Quarry Palembayan dan Quarry Sicincin. Paving sloof sendiri merupakan salah satu elemen beton pracetak non-struktural yang sering diaplikasikan pada pembangunan infrastruktur ringan seperti jalan lingkungan, trotoar, serta kawasan terbuka publik. Kualitas beton yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan pada mutu K-175, dan seluruh proses pengujian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.Metode penelitian yang digunakan mencakup pengujian sifat fisik agregat halus, yang meliputi analisis gradasi, pengukuran kadar air, berat jenis, kandungan lumpur, serta daya serap air. Selain pengujian agregat, dilakukan juga uji kuat tekan beton pada umur 28 hari untuk setiap variasi campuran. Komposisi campuran beton melibatkan lima variasi perbandingan agregat halus, dengan presentase substitusi agregat Sicincin terhadap agregat Palembayan sebesar 0%, 10%, 15%, 25%, dan 35%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa agregat dari Quarry Palembayan memiliki distribusi ukuran butir yang lebih seragam dan kadar lumpur yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,31%. Campuran beton tanpa substitusi (0%) mencatatkan nilai kuat tekan tertinggi sebesar 186,67 kg/cm². Di sisi lain, peningkatan proporsi agregat dari Quarry Sicincin justru berdampak pada penurunan kekuatan tekan, dengan nilai terendah sebesar 142,22 kg/cm² pada campuran 35%, yang berada di bawah standar K-175. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa agregat dari Quarry Palembayan lebih layak digunakan dalam pembuatan paving sloof karena memberikan performa kuat tekan yang lebih optimal dan memenuhi standar mutu nasional.