Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: RSI Ibnu Sina Padang Panjang)

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ghina salsabila
Surya Eka Priana
Jon Hafnil

Abstract

Keterlambatan dalam proyek konstruksi merupakan permasalahan yang sering terjadi dan dapat berdampak serius terhadap kualitas hasil pekerjaan, biaya pelaksanaan, serta waktu penyelesaian. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan RSI Ibnu Sina Padang Panjang yang mengalami keterlambatan pelaksanaan dan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan keterlambatan tersebut, agar dapat menjadi masukan bagi peningkatan manajemen proyek konstruksi. Kajian literatur menunjukkan bahwa keterlambatan proyek dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya keterbatasan tenaga kerja, keterlambatan pengiriman material, kurangnya ketersediaan peralatan, kendala administratif, dan kondisi lingkungan. Penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa bencana alam merupakan salah satu penyebab dominan yang seringkali tidak dapat dikendalikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden yang terdiri dari kontraktor, subkontraktor, konsultan pengawas, dan pemilik proyek. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 26 dengan uji validitas, reliabilitas, dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan enam sub-indikator utama penyebab keterlambatan, yaitu: terjadinya bencana alam (28,344%), keahlian operator alat berat yang kurang (19,236%), kurangnya ketersediaan peralatan (11,476%), kondisi tanah yang tidak stabil (6,772%), mutu material yang rendah (5,972%), dan kualitas peralatan yang kurang baik (5,149%). Tiga faktor dominan utama adalah kondisi alam dan lingkungan (35,116%), peralatan (24,385%), dan material (17,448%). Dari temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterlambatan proyek tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal proyek, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti bencana alam. Oleh karena itu, perencanaan proyek sebaiknya mencakup strategi mitigasi risiko terhadap gangguan eksternal serta peningkatan kualitas sumber daya internal agar pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##